A. Geolingustik Kajian
Bahasa
dan variasinya, sebagai sebuah sistem tutur, secara otonomi memiliki sistem
yang mirip sehingga dapat diidenfikasikan sama. perbedaan yang terjadi biasanya
tidak melibatkan struktur, hanya melibatkan sistem fonologi dan leksikon,
bahkan, perbedaan bisa hanya muncul dalam bentuk aksen, tidak melibatkan satuan
lingual lain, penutur variasi yang satu dengan variasi yang lain masih dapat
saling memahami walaupun saling memahami bisa tidak sama bagi kedua belah
pihak.
Variasi
bersifat dialektologi. Unsur lingual yang menjadi perbendaharaan variasi tersebut memiliki
keragaman untuk setiap variasi. Dalam hal ini variasi –variasi tersebut memiliki
hieraki perbedaan jika dibandingkan dengan salah satu variasi yang diangkat
sebagai variasi standar atau bahasa baku. Ciri yang membedakan variasi-variasi
secara umum berada pada bidang fonologi, leksikon, dan morfologi. Namun,
perbedaan morfologi lebih terbatas jika perbandingan dengan kedua bidang yang
pertama ( Wahya, 2005: 41). Pembeda variasi atau dialek ini menunjukan adanya
perubahan dalam bahasa. Perubahan inilah menjadi objek penelitian dialektologi.
Dialektologi berupaya mendeskripsikan perubahan dalam bentuk variasi.
Variasi
bahasa merupakan hasil perubahan bahasa tersebut atau dengan kata lain adanya
variasi bahasa akibat adanya perubahan bahasa. variasi hasil perubahan ini
merupakan pembaruan atau inovasi. Inovasi terjadi akibat adanya perubahan
satuan lingual dari satuan asalnya ( Wahya, 2005:49). Inovasi ini, jika
didasarkan pada sumber isolek dan inovasi eksternal eksternal. Inovasi internal
adalah pembaruan yang dipicu oleh sistem internal suatu isolek. Inovasi
eksternal adalah pembaruan yang di picu olek isolek lain akibat terjadinya
kontak antarisolek ( Wahya,2005:54).
Inovasi,
jika dilihat dari sitem dari sistem internal isolek, terdiri atas inovasi
fonologi, inovasi leksikal, dan inovasi gramatikal. Inovasi fonologi adalah
pembaruan yang terkait dengan bunyi yang membangun struktur kata. Inovasi leksikal adalah pembaruan yang terkait dengan pengubahan srtruktur dan
penggantian leksikon. Wujud inovasi leksikal persia tampak pada leksikol baru
yang sedikit berbedaan dari leksikon baru yang sedikit berbedaaan ini terjadi
akibat penambahan, penguraan, atau penggantian sebagai bunyi yang membangun
leksikon. Leksikon baru masih menampakan kemiripan dengan lekikon lama atau
perbandingan.
B. Variasi dan Perubahan Bahasa
Perubahan
bahasa memicu muncul variasi. Selanjutnya, variasi inilah yang memicu munculnya
sistem lingual baru, baik yang arahnya horizontal, yakni variasi geografis,
maupun yang arahnya vertikal, yakni
variasi sosial. Gelombang perubahan inilah yang memisahkan bahasa induk dari
bahasa kerabat yang lahir kemudian. Gelombang perubahan ini pulalah yang
memisahkan variasi yang belum variasi yang satu dari variasi yang lainnya dalam
satu bahasa. kajian diakronis menunjukan adanya hubungan genealogis atau
genetis antara isolek yang satu dan isolek yang lain melalui bukti adanya
kekayaaan bentuk-makna yang mirip, yang disebut bentuk kerabat.
Di
daerah terjadinya kontak bahasa, variasi
yang menunjukan bukti terjadinya perubahan sering mudah ditemukan. makin tinggi
terjadinya kontak. Cenderung makin tinggi pula variasi-variasi yang ditimbulkannya. Kontak isolek bisa
terjadi secara geografis karena daerah pakai isolek yang berdekatan. Kontek
isolek bisa pula terjadi teradi adanya fungsi-fungsi isolek dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh, bahasa sunda yang secara geografis daerah pakainya
berdekatan dengan bahasa Jawa akan terpengaruh oleh bahasa Jawa dan sebaliknya.
Namun, dalam waktu bersamaan bahasa Sunda akan terpengaruh oleh bahasa
Indonesia walaupun secara geografis bahasa
Indonesia tidak ada. Hal ini terjadi akibat adanya fungsi bahasa Indonesia
sebagai bahsa nasional dan bahasa negara, yang memiliki gengsi atau prestise
tersendiri bagi penutur bahasa daerah.
Demikian
pula, jika perubahan ini dilihat dari kacamata geografis, variasi-variasi yang
sama. fakta ini menunjukkan oleh faktor tertentu, baik faktor internal sistem
isolek maupun faktor eksternal geografis ataupun sosial. Secara alamiah
perubahan itu akan terus terjadi sepanjang tidak ada kendala dan perubahan akan
berhenti ketika terdapat kendala. Yang dapat diamati oleh para peneliti di
lapangan adalah variasi-variasi yang terjadi pada bunyi-bunyi tertentu,
suku-suku kata tertentu, dan kata-kata tertentu. Ini menjadi fakta bahwa
perubahan terjadi secara bertahap sekaligus juga menjadi fakta perubahan yang
tidak terjadi secara sporadis.
Sumber :Wahya.Mengenal Sekilas Dialektologi: Kajian
Interdisipliner tentang Variasi dan Perubahan Bahasa.
0 komentar:
Posting Komentar
1. Berkomentarlah menggunakan kata yang sopan dan halus
2. Dilarang SPAM!!!
3. Komentar dilarang mengandung SARA!!!
4. Dilarang menghina atau mengejek individu atau kelompok tertentu