RSS

Perjuangan Demi Kebebasan



  1. Judul buku : Allegiant (Buku 3 Divergent Trilogy)
  2. Nama pengarang : Veronica Roth
  3. Cetakan dan waktu terbit : Cetakan pertama Mei 2014
  4. Nama penerbit : Mizan Fantasi, PT. Mizan Pustaka Anggota IKAPI.
  5. Tebal buku : 496 Halaman.
  6. ISBN : 9789794338377 
  7. Harga Buku : Rp 65000
  8. Teks Bahasa : Bahasa Indonesia.
  9. Kategori : Fantasi.
Sebelum membahas novel Allegiant, akan lebih baik mengulas sekilas sinopsis dua buku sebelumnya Divergent dan Insurgent. Divergent, novel ini mengambil latar kota Chicago di masa depan. Dikisahkan di masa depan kehidupan manusia dibagi ke dalam lima buah faction (golongan) yaitu Abnegation yang menganut selflessness (ketidakegoisan), Dauntless yang menganut keberanian, Erudite yang menganut pengetahuan, Candor yang menganut kejujuran, serta Amity yang menganut kedamaian. Kelima  faction ini hidup rukun, dan masing-masing faction memiliki peran spesifik dalam kehidupan bermasyarakat.
Tokoh utama dalam trilogi ini, Beatrice Prior. Beatrice adalah anggota Abnegation, akan tetapi dirinya selalu merasa tak pantas dan tak cocok di dalam factionnya sendiri. Beatrice justru lebih tertarik pada faction Dauntless yang menurutnya memiliki kebebasan dalam menjalani kehidupan. Tidak seperti Abnegation yang budayanya mengharuskan mereka untuk bertindak tidak egois, misalnya dengan selalu mengalah kepada orang lain, memakai baju abu-abu agar tidak menarik perhatian serta selalu siap untuk menolong dan mengabdi kepada orang lain. 
Sesuai peraturan yang ada setiap orang yang sudah mencapai usia 16 tahun mereka meski mengikuti Choosing Ceremony untuk menentukan apakah mereka akan melanjutkan hidup di faction yang sama atau pindah ke faction lain. Sebelum melakukan Choosing Ceremony para peserta mesti melalui beberapa tes tersebut sesuai kepribadian mereka.
Akan tetapi hasil tes Beatrice menunjukkan kalau dirinya memiliki tiga hasil yang menonjol yaitu Abnegation, Dauntless dan Erudite. Dari hal itu diketahuilah kalau Beatrice adalah seorang Divergent. Keberadaan seorang Divergent dianggap berbahaya oleh pemerintah.
Pada saat Choosing Ceremony Beatrice lebih memilih meninggalkan fiction-nya dan memilih untuk bergabung dengan fiction Dauntless. Setelah masuk Beatrice mengganti namanya menjadi Tris. Namun, perjalanan dan kenyataan hidup sebenarnya baru di mulai saat itu juga. Masalah demi masalah kian bermunculan, konflik dan issu semakin menyebar luas.
Di buku keduanya Insurgent konflik dan fakta semakin terkuak. Usaha Tris dan kelompoknya yaitu Four, Caleb, Peter, dan ayah Four Marcus untuk melarikan diri dari genggaman Erudite dan pemimpin mereka Jeanine.
Setelah beberapa kali berpindah tempat bersembunyi akhirnya mereka bertemu dengan para factionless, orang-orang yang tak memiliki faksi. Di sana mereka bertemu dengan Evelyn Johnson, ibu dari tobias alias Four. Ketika di tempat itu Tris mencurigai Evelyn, tak seperti Four yang mempercayainya. Tris menganggap kalau Evelyn memiliki rencana lain.
Sesuai prediksi Tris Evelyn berencana untuk menyerang Erudite dan menghancurkan seluruh Faction. Ketika Factionless menyerang Erudite, akhirnya sebuah rahasia besar terungkap, Caleb Prior-kakak Tris- membuka sebuah Video dan menyiarkannya ke seluruh Faction. Video tersebut berisikan seorang perempuan bernama Edith Prior yang mengatakan jika ada dunia di luar sana yang berbeda dari dunia yang mereka miliki. Dan dalam video itu juga Edith Prior mengatakan bahwa kaum Divergent akan muncul dan mereka dibutuhkan di dunia luar. Berakhirlah buku kedua.
Buku terakhir trilogi ini yaitu Allegiant adalah puncak dari semua fakta yang ada. Akibat video yang diperlihatkan semua orang menjadi terbagi kembali, akan tetap Evelyn tetap berpikir jika video itu tidak benar dan menganggap orang di luar tembok adalah ‘Penjajah’ dan melarang siapapun keluar dari tembok tanpa seijinnya.
Akan tetapi pada akhirnya Tris beserta teman-temannya yang ingin mengetahui kebenaran berhasil keluar dengan sembunyi-sembunyi. Ketika mereka sudah di luar mereka bertemu dengan orang-orang yang dianggap oleh Tris dan teman-temannya sudah meninggal ternyata masih hidup.
Mereka dibawa ke sebuah tempat bekas bandara yang dijadikan pusat penelitian. Dari tempat itu Tris dan teman-temannya baru mengetahui kalau selama ini dirinya dan seluruh warga di chicago adalah sebuah objek eksperimen pemerintah. Mereka di bagi ke dalam dua bagian yaitu genetik yang murni dan genetik rusak. Para divergent inilah yang mereka anggap genetik murni.
Mengetahui bahawa selam ini mereka hanya dijadikan sebagai objek eksperimen membuat Tris marah, selam ini mereka menonton tanpa membantu masyarakat di Chicago. Tris tinggal di area penelitian tersebut sambil melihat keadaan, di tempat itu pula tris mengetahui fakta lainnya. Fakta jati diri ibunya. Fakta ibunya dulu bukanlah dari Dauntless atau dari Chicago seperti selama ini yang dia tahu, melainkan ibunya berasal dari area penelitian.
Keadaan semakin parah di Chucago, sehingga membuat para ilmuwan memutuskan untuk memprogram ulang semua manusia itu dengan serum memori. Mereka akan membebaskan serum itu di seluruh Kota Chicago agar semua orang lupa ingatan dan mulai dari awal lagi. 
Tris dan teman-temannya tidak dapat menerima keputusan itu sehingga memutuskan untuk melawan para ilmuwan demi orang-orang yang dilindunginya.
Dari awal saya membaca trilogi ini, membuat saya semakin penasaran. Karena semakin dibaca semua kepingan-kepingan yang tak terpecahkan semakin terpasang kembali. Akhir yang mengejutkan menjadi sebuah nilai plus dari novel ini. Pesan penulis yang mengatakan jika sejak awal, ia ingin menuliskan bahwa semua orang ingin memiliki tempat tersendiri dalam masyarakatnya. Belong to something. Cara penulisan di buku ketiga ini juga menarik setiap bab diceritakan dengan sudut pandang Tris dan Tobias alias Four.
Berikut ada sebuah kalimat yang diucapkan Four alias Tobias yang saya suka, yaitu “Sejak kecil, aku selalu tahu hal ini: Hidup mencederai kita, dan setiap orang. Kita tak bisa mengelak. Namun sekarang, aku juga mengetahui ini: Kita bisa disembuhkan. Kita saling menyembuhkan.”
Novel ini menurut saya adalah salah satu novel heroik dan novel fiksi-ilmiah yang bagus untuk dibaca.

(Aswina Siti M, Mahasiswa Unpad, SasIndo)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

1. Berkomentarlah menggunakan kata yang sopan dan halus
2. Dilarang SPAM!!!
3. Komentar dilarang mengandung SARA!!!
4. Dilarang menghina atau mengejek individu atau kelompok tertentu